Rabu, 10 September 2008

Pemanasan Global atau Global Warming ialah proses perubahan yang menyeluruh dari suatu keadaan atau kondisi alam. Pemanasan Global atau global warming

Pemanasan Global atau Global Warming ialah proses perubahan yang menyeluruh dari suatu keadaan atau kondisi alam. Pemanasan Global atau global warming ini muncul karena adanya perubahan tatanan yang di akibatkan oleh manusia serta umur alam kita sendiri yang sudah tua.

Pemansan global atau global warming ini disebabkan karena rusaknya lapisan ozon yang menjadi lapisan pengaman seluruh permukaan bumi. Kerusakan ini kian hari kian bertambah. Iklim yang berubah tidak menentu serta pergantian cuaca pada saat ini adalah salah satu dampak dari global warming atau pemanasan global. Hal ini di dunia barat disebut dengan climate change atau perubahan iklim.

Pemanasan Global atau Global warming terpicu secara otomatis apabila gas CO2 yang ada di muka bumi ini meningkat. Sehingga lapisan ozon yang menjadi pelindung bumi kita semakin rusak. Akibatnya sinar matahari yang panas terlalu banyak yang sampai ke permukaan bumi. Pada akhirnya penguapan yang terjadi lebih besar dari yang seharusnya. Es-es dikutub bumi akan meleleh dengan besar-besaran. Akibatnya pulau-pulau kecil akan tenggelam karena air di lautan mengalami kenaikan volume.

Jelaslah bahwa pemanasan global atau global warming ini adalah karena ulah manusia itu sendiri. Bagaimana tidak, demi mengejar sesuatu yang praktis dan serba instan mereka tidak memandang akibat dan dampak yang di timbulkan oleh pemanasan global atau global warming. Fikirkan saja dulu kita jika bepergian hanya berjalan kaki atau mungkin menggunakan binatang sebagai tunggangan. Namun sekarang kita menggunakan kendaraan besi yang notabene mempunyai efek gas buang berupa asap CO2 yang membahayakan jika tidak diimbangi dengan volume O2 di alam ini. Gas buang kendaraan bermotor tersebut merupakan salah satu ulah manusia yang menjadi penyebab global warming atau pemanasan global.

Dampak pemanasan global atau dampak global warming akan lebih parah lagi jika jutaan kendaraan di bumi ini beroperasi terus menerus tanpa diimbangi dengan pelestarian lingkungan seperti melindungi hutan dan memelihara lingkungan hidup disekitar kita.

Jika di hubungkan, penebangan hutan dan global warming atau pemanasan global sangatlah erat kaitannya. Hal itu merupakan hubungan sebab akibat yan gstu sama lain saling berkaitan.

Pemanasan Global yang bermuara pada perubahan iklim khususnya di negara kita sungguh memiliki dampak yang sangat serius. IPCC menyatakan bahwa kenaikan suhu Bumi periode 1990 - 2005 antara 0.15 - 0.13 derajat Celcius, jika kondisi ini dibiarkan maka diprediksikan periode 2050 - 2070 suhu Bumi akan naik pada kisaran 4,2 derajat Celcius. Padahal Emil Salim bilang jika naik 2 derajat Celcius saja maka kehidupan di Bumi akan bubar.

Dampak Pemanasan Global yang ditimbulkan bagi negara kita jika tanpa ada upaya pencegahan maka kita akan kehilangan 2.000 pulau karena air laut akan naik pada ketinggian 90 cm. Tadinya kita memiliki 17.504 pulau tapi kini tinggal 17.480 pulau oleh sebab naiknya air laut dan usaha penambangan. Kehilangan asset 2.000 pulau akan luar biasa dampaknya yang berujung pada penyempitan wilayah kedaulatan RI.

Juga kenaikan air laut akan menurunkan pH air laut ; setiap kenaikan 14 - 43 cm maka pH air laut akan turun dari 8,2 menjadi 7,8 - akibat seriusnya akan menghambat pertumbuhan dan akhirnya akan mematikan biota dan terumbu karang. Ujung-ujungnya adalah dampak ekonomis dengan terjadinya pola perubahan habitat, migrasi dan populasi ikan serta hasil laut lainnya.

Lebih lanjut lagi ancaman serius bagi kota-kota pesisir seperti Jakarta, Semarang dan Surabaya misalnya. Akan banyak wilayah pesisir perkotaan akan terendam dan akan terjadi pergeseran wilayah pantai. Karena setiap kenaikan 10 cm air laut akan menggenangi 10 meter persegi wilayah pesisir. Hal ini tentu akan berimplikasi pada akibat sosial ekonomi masyarakat.

Hal lain adalah soal ketahanan pangan. Saat ini saja misal di Pulau Jawa, Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum, Jawa Barat. DAS Citarum dengan luas wilayah 6.080 km2 dan dengan panjang sungai 269 km nyatanya tidak memberikan kontribusi baik untuk mengairi areal persawahan. Maklum sepanjang DAS Citarum ada 11 juta jiwa bermukim dan 10.000 perusahaan yang memanfaatkan Citarum. Akibatnya terlihat produktifitas padi Tahun 2005 adalah 9.787.217 ton menjadi 9.418.572 ton pada Tahun 2006. Jadi ada penurunan sebesar 368.645 ton padi.

Hal serupa juga sama dengan DAS Brantas di Jawa Timur. Tahun 2006 produksi padi sebesar 9.346.947 ton menjadi 9.126.356 ton pada Tahun 2007. Ada penurunan sebesar 220.519 ton. Dan di Jawa Tengah juga sama dari 8.729.291 ton (2006) menjadi 8.378.854 ton (2007), penurunan sebesar 350.436 ton.

Ketahanan pangan memang menjadi salah satu titik perhatian utama ; sebab kelangsungan negara ini tentu bertumpu pada ketersediaan padi disamping alternatif bentuk pangan lain seperti umbi-umbian dan biji-bijian. Akan tetapi dengan menurunnya dukungan sungai-sungai sepanjang lumbung padi pulau Jawa ini, hal yang perlu dicermati adalah bagaimana menjaga serta memelihara seluruh DAS yang kita miliki sehingga mampu memberikan kontribusi yang lebih baik pada dekade sebelumnya. Akibat Pemanasan Global juga akan memicu masalah kesehatan masyarakat. Karena suhu makin hangat, maka dengan sendirinya jentik nyamuk DB (Demam Berdarah) dan Malaria akan memiliki siklus hidup yang lebih pendek dan masa inkubasi penularan yang lebih singkat. Maka ledakan populasi nyamuk berbahaya ini akan bersifat lethal bagi masyarakat. Termasuk juga jenis penyakit lainnya seperti Diare, Leptospirosis, Asma, Kanker Kulit dan Penyakit Paru Obstruktif Kronis (COPD).

Jadi jelaslah kini masalah Pemanasan Global memiliki dampak sangat serius bagi kelangsungan kehidupan dan penghidupan bangsa kita serta umat manusia umumnya di Bumi ini. Oleh sebab itu marilah kita mulai dengan diri kita sendiri untuk mengubah gaya hidup kita sendiri dengan cara sederhana seperti mematikan dua titik lampu listrik antara pukul 17.00 s/d 22.00, membuat sumur resapan, hemat energi dengan cara selektif menggunakan peralatan elektronik, mengurangi pemakaian mobil pribadi, mengurangi pemakaian kemasan plastik, memilah dan mengelola sampah rumah tangga, menanam pohon di halaman rumah dan banyak hal lain. Karena tanpa dimulai dari diri kita sendiri, masyarakat dan bangsa kita tidak akan berubah dan pada akhirnya semua manusia di Bumi tidak juga akan berubah. Mari kita mulai hari ini juga.

http://dampakpemanasanglobal.blogspot.com/

0 komentar:


Blogspot Template by Isnaini Dot Com